Bertekun Menulis Jurnal: Memanjat Dinding atau Menggali Terowongan?

Kita tentu saja pernah merasa letih,bosan, dan jenuh...namun apa yang kita lakukan pada saat-saat berat seperti itu, justru menentukan nilai kita....apa yang kita lakukan pada saat-saat gersang seperti ini (termasuk juga gersang ide, gersang batin, gersang semangat)...kelelahan dan kehabisan tenaga...kehilangan fokus dan tekad....

Justru pada saat-saat seperti ini, batin kita diuji...diuji untuk tetap bertekun dan maju...meski sedang kepayahan...inilah hidup...inilah beratnya perjuangan...inilah masa-masa yang pasti dialami setiap orang yang hidup di dunia...

Kita dapat berjalan kaki mengelilingi kompleks perumahan. Mungkin cukup sebentar saja, sekitar dua puluh menit saja...yang diperlukan adalah langkah pertama...langkah pertama untuk memulai...

Berikut ini adalah teknik sederhana untuk saat-saat berat seperti ini.
Coba bayangkan....Anda sedang terkurung dalam sebuah area yang dikelilingi tembok...temboknya tinggi dan tebal...mustahil Anda menerobos tembok ini, menghancurkan tembok ini dengan palu godam akan sangat menguras tenaga...padahal saat ini Anda sudah kepayahan....lalu bagaimana....

Ada dua cara solusi....solusi pertama, adalah memanjat tembok ini,....katakan saja Anda punya seutas tali dengan mata kait besi yang dapat Anda lemparkan dan kaitkan ke puncak tembok...lalu Anda pun memanjat tembok ini....gimana....masih kuatkah Anda? Masih adakah sisa tenaga? Masih cukupkah daya juang dan ketekunan? Coba Anda bayangkan...

Solusi kedua: Anda dapat menggali lobang...katakan saja Anda melihat sekop di situ....Anda menggali lobang sampai ke bawah tembok....terus menggali sebuah terowongan kecil...untuk keluar di sisi tembok sebaliknya...ini cara yang tidak terlalu menguras tenaga Anda yang sudah kepayahan...ini cara yang lebih mudah...memang masih menguras tenaga dan menuntut ketekunan, namun masih lebih mudah dibanding kalau Anda berusaha memanjat dinding tembok...Anda pun bebas...bebas dari hambatan tembok...dan berhasil membuat kemajuan dan terobosan dalam saat-saat seperti ini...

Inti pesan: pada saat-saat berat seperti ini....ada cara lain daripada membayangkan impian setinggi langit dan berusaha mati-matian meraihnya...padahal tenaga sudah minim...dan harapan untuk berhasil memang tipis...
Dalam saat-saat seperti ini...untuk sementara simpan dahulu impian dan sasaran setinggi langit...simpanlah dulu itu untuk sementara,...lalu mulailah mengerjakan hal-hal sederhana yang ada dalam jangkauan Anda...hal-hal yang tidak muluk-muluk...hal-hal sederhana...hal-hal kecil....yang nampak remeh dan sepele...meskipun tidak ada orang peduli...bahkan hal-hal yang cenderugn dicemooh orang, dan dianggap tak bernilai...lakukan saja...langkah demi langkah...ayunan demi ayunan sekop....lakukan...lakukan...lakukan...

Ketikkan kata demi kata...tekanan demi tekanan tombol kibor...lakukan saja...setidaknya demi diri sendiri...setidaknya demi satu orang pembaca di dunia ini...diri Anda sendiri....dan satu orang audiens...siapa pun audiens itu....orang yang tak dikenal...orang yang dilupakan...orang yang tidak punya pangkat, status, dan kekayaan....bukan orang yang diperhitungkan dalam masyarakat....lakukan itu demi dia...bertekunlah demi diri sendiri dan demi satu orang audiens itu...lakukan itu demi nilai kebaikan....lakukan itu...semata-mata karena itu baik adanya...bukan karena pujian, penghormatan, penghargaan...atau uang....namun karena itu baik...itu saja...maka apa yang Anda lakukan ini sudah menemukan (mengandung) nilainya sendiri...lakukan meski itu tak akan pernah diberi imlbalan....

Lakukan itu demi iman...Tuhan pasti melihat...

Komentar