Saat Rasanya Berat untuk Menulis Diary...

Menulis memang pekerjaan duduk...duduk di depan laptop...sendirian di ruangan...Menulis tidak sepantasnya dijadikan aktivitas pelarian...karena menulis itu sendiri juga membutuhkan ketekunan, fokus, dan konsistensi...



Ada kalanya kita merasa menulis itu berat, kita merasa malas atau enggan...juga tidak tahu apa yang mau ditulis, kepala kosong dan tidak ada ide...kalau sudah begini, hanya ada dua hal yang bisa diambil...(1) mulai menulis... (2) menulis degan tekun...kata demi kata..

Selalu ada sesuatu yang bisa ditulis...bahkan ketika merasa kepala kosong dan tidak ada ide, kita bisa menulis tentang keadaan kekosongan itu,....dengan bertitik tolak dari sini, maka akan tulisan akan mulai mengalir pelan-pelan dengan sendirinya....arus ide (aliran ide - pikiran) yang tadinya cuma setetes demi setetes...akan mulai mengucur...bagaikan keran di musim kemarau...orang yang tadinya memutar keran dan menadahkan tangannya di situ, menunggu aliran air, akan mulai merasakan pengalaman kesejukan air yang mengalir dari keran ini...merasakan dan mengalami manfaatnya....si keran juga bahagia karena dapat mengalirkan air yang dapat memberikan manfaat untuk orang lain...ia menjadi saluran berkat...

Lakukan saja...menulis saja...siapa tahu ada orang yang membaca dan dapat memetik manfaat dari kebaikan dari tulisan kita...menulislah kata demi kata...one word...one word...one word...langkah-langkah awal adalah yang tersulit...lakukan saja, mulai melangkah...satu kaki...diikuti kaki lain...lakukan lagi...lagi...dan lagi...terus...

Tak terasa satu alinea sudah dihasilkan...tambah lagi...teruslah melangkah....tak terasa puluhan huruf sudah diketik...kita sudah menekan puluhan tombol kibor...disusul ratusan...lalu ribuan...jadilah satu artikel tentang mengatasi "Keengganan Menulis..." yang dapat menyemangati dan me-encourage orang-orang yang mangalami masalah serupa...atau orang-orang yang sebenarnya punya hasrat menulis namun ragu atau membutuhkan dorongan...

Menulis saja...lakukan langkah pertama yang terberat...lakukan saja...justru dalam langkah terberat...berkatnya paling besar...diikuti tetesan-tetesan berkat lain beserta bonus-bonusnya...

Menulis saja....mulailah dengan kata pertama...huruf pertama...tekanan tombol kibor pertama...menulislah dengan semangat bahkan untuk satu orang pembaca saja...itu saja dulu...maka mungkin pembaca lain akan mengikuti...menulis bahkan hanya untuk satu orang pembaca Anda, selama periode kehidupan Anda di bumi...maka menulis itu pun layak dilakukan, ditekuni, dan diperjuangkan...

"Perjalanan sejauh ribuan kilometer dimulai dengan langkah pertama - perjalanan petualangan menulis dimulai dengan coretan huruf pertama di atas kertas, tekanan tombol pertama di kibor..."

Komentar