Hidup adalah Pilihan

Hidup adalah pilihan...bagaimana merespons kehidupan adalah pilihan. Seringkali kita dihadapkan pada pilihan untuk merespons. Pilihan merespons akan menentukan mutu kehidupan. Kamu dapat menulis tentang perasaan yang kamu alami saat menentukan pilihan. Tuliskan juga proses yang kamu alami dalam menentukan pilihan. Apakah itu cuma ada dua pilihan untuk merespons, ya dan tidak, atau ada pilihan ketiga? Pilihan apa ini...adakah jalan tengah....jalan damai?

Apakah jalan damai selalu berarti rasionalisasi dari perasaan takut? Apakah takut itu sendiri buruk? Ada juga kemungkinan bahwa bertahun-tahun ada dalam keadaan ambang karena tidak dapat mengambil keputusan. Tidak dapat mengambil keputusan, atau belum dapat mengambil keputusan, akan meletakkan kita dalam keadaan ambang. Keadaan ambang yang tak kunjung berakhir selama kita masih belum dapat mengambil keputusan. Ini adalah dilema....dilema ini bisa tak kunjung berakhir dan menggerogoti kedamaian...kedamaian batin & kedamaian pikiran kita dirusak...maka kamu dapat menulis tentang kedamaian yang dirusak ini, supaya terjadi pembebasan energi yang tadinya tertahan...

Menulis jurnal dapat menjadi sarana penyaluran energi yang tadinya tertahan....tulislah bagaimana mengalami tahanan energi ini....apakah rasanya tertekan, mau marah, mau menyalahkan pihak lain, bagaimana rasanya, apakah menderita, apakah berusaha menganalisa situasi sampai serinci-rincinya dengan kaca pembesar, untuk mencari-cari kesalahan dan ketidaksempurnaan pihak lain?

Tulislah juga bagaimana keadaan ambang ini mempengaruhi penghayatan kehidupanmu...seperti apa penghayatan kehidupan ini? Apakah kehidupan jadi kehilangan arah dan kurang dapat dimaknai...apakah keadaan ambang ini mengancam eksistensimu sebagai manusia? Tuliskan semua penghayatan, pikiran, dan perasaan ini dalam jurnal...mungkin orang lain kelak juga dapat diilhami dan memetik manfaat dari sini.

Bagaimana keadaan ambang ini mempengaruhi penghayatan diri sebagai manusia....sampai kapan mau memelihara keadaan ambang ini, sebelum mengambil keputusan....ambillah keputusan yang berguna dan bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, tidak menempatkan orang lain dalam posisi terpuruk dan dirugikan...sebisa mungkin memperjuangkan kepentingan diri sendiri demi orang lain. Sebisa mungkin kalau tidak ada jalan tengah, mengutamakan kepentingan orang lain, dengan perkataan lain, belajarlah untuk berkorban,  kemudian bersyukurlah karena dapat berkorban dan menempatkan orang lain pada posisi yang lebih baik...bersyukurlah karena dapat lebih mengutamakan kepentingan orang lain.

Tuliskanlah tentang ini, dan nikmati proses penulisannya dengan rasa penuh syukur.

Komentar