Menulis & Drama Kehidupan

Salah satu modal utama seorang penulis adalah punya kamar sendiri untuk menulis. Namun ini bukan hal mutlak. Kamu bisa saja menulis (jurnal) di meja dapur, mobil, atau cafe...

Menulis di kamar pribadi dapat melindungi kamu dari kebutuhan-kebutuhan dan maksud-maksud orang lain. Menulis di kamar pribadi memudahkan kamu untuk fokus pada ketrampilan & usaha menulismu, untuk fokus pada "drama yang hidup."

Kamu dapat menutup pintu kamar dan dengan ini memasang "pembatas" antara dirimu dan dunia luar. Namun menutup pintu kamar tidak selalu dapat menjadi solusi ampuh, karena kamu mungkin masih merasa terganggu dengan apa yang ada di balik pintu ini. Maka, kamu dapat mencari jalan lain, yang sanggup menahan gangguan orang lain dan maksud-maksud mereka.

Lalu kamu pun dapat kembali fokus pada drama pribadi kehidupanmu. Komitmen adalah unsur penting untuk membuat drama tetap hidup. Ini memang elemen sederhana, namun penting. Fokus pada drama kehidupanmu adalah kunci menuju ketentraman, ketrampilan, dan keberhasilanmu sebagai seorang penulis (jurnal)...penulis memoar, novel...

Cara lain yang dapat berguna adalah melibatkan diri pada drama kehidupan orang lain, sejauh ini dapat memberi kegunaan padamu. Namun untuk melibatkan diri ke dalam drama kehidupan orang lain adalah sebuah keputusan yang sepenuhnya ada di tanganmu sendiri. Sejauh mana drama kehidupan seseorang dapat berguna bagi tujuanmu sendiri, mengasah ketrampilan, kepekaan, dan daya analisamu sebagai penulis...

Misalnya, salah seorang temanmu "curhat" karena ia sedang bertengkar dengan pacarnya. Kamu bisa menulis tentang drama pertengkaran mereka, dengan catatan, sejauh ini berguna untukmu....atau kamu mungkin ingin menolongnya, menjadi pendengar atau menawarkan solusi...kemudian kamu menuliskan pengalaman ini. Pilihan sepenuhnya ada di tanganmu. Sebuah kiat yang dapat membantu kamu untuk mengambil keputusan: ajukan pertanyaan pada diri sendiri, "Sejauh mana drama temanmu itu cocok (bisa masuk "pas") dengan drama kehidupanmu sendiri, dan cocok dengan tujuanmu sebagai seorang penulis.

Komitmen untuk menulis tentang drama kehidupanmu memang dapat menjaga drama itu tetap hidup. Lantas bagaimana kalau kehidupanmu terlalu banyak dipenuhi drama, sehingga membuatmu stress?

Ini latihan sederhana untuk kamu:
Tuliskan nomor satu sampai sepuluh, tentang suatu hal yang sungguh-sungguh kamu senangi.
Contohnya:
1. Pantai Bali...
2. Langit Bali...
3. Malam hari di teras...
4. Sore hari yang sejuk di taman...
5. Membesuk seorang teman di rumah sakit....
6. Menulis di cafe favorit...
7. dst...
bacalah daftar ini saat kamu sedang stress....akan segera meringkankan stress-mu dan membuatmu terhubung dengan perasaan sejahtera yang ada dalam dirimu....


Disadur dari: Cameron, Julia. The Right to Write: An Invitation and Initiation into the Writing Life. New York: Jeremy P. Tarcher/Putnam. 1998.

Komentar