Menulis Jurnal: Sebuah Perjalanan Panjang

Menulis jurnal adalah sebuah perjalanan panjang. Perjalanan panjang menuju pengenalan diri...perjalanan yang tidak selalu enak, namun membutuhkan ketekunan dan kesediaan untuk menjalani apa yang monoton dalam ketidakenakan.

Perjalanan menulis jurnal tidak selalu diisi oleh pemandangan kehidupan yang indah...tidak selalu harus diisi oleh bunga-bunga dan pemandangan indah di kanan-kiri jalan. Ini perjalanan sejauh ribuan kilometer...ini perjalanan seumur hidup, yang diisi dengan ketekunan, kesabaran, monotonitas, kesediaan untuk menderita dan melakukan yang tidak selalu enak.

Memang, ada kalanya menulis jurnal tentang kehidupan itu nikmat dan menyenangkan. Kehidupan terasa kaya dan memperkaya batin dari si penulis jurnal. Namun kerap kali juga tidak...kerap, menulis jurnal adalah suatu kegiatan yang layak ditekuni di tengah-tengah kebosanan dan ketidakenakan hidup, juga ketidakenakan dari proses menulis itu sendiri. Namun ini tetap perlu dijalani, dilakukan, dan ditekuni....mengapa, karena ini baik....hanya ketika menulis jurnal dilakukan di tengah-tengah ketidakenakan dan kesengsaraan hidup, hanya ketika menulis jurnal dilakukan dengan memikul resiko bahwa tulisan ini jelek dan tak akan pernah ada orang yang membacanya, ....maka barulah menulis jurnal ini memenuhi fungsinya yang sejati...yakni memberi makna dan isi pada kehidupan, pada batin si penulis jurnal, dan waktu yang digunakan untuk menulis jurnal adalah waktu kehidupan yang diisi dengan layak, dan layak dilewati.

Menulis jurnal akan memberi makna pada kehidupan yang sudah penuh dengan kesemerawutan, ketidakenakan, ketidakpastian, kesengsaraan, tekanan, penderitaan, kesedihan, ketidakadilan, penolakan, penganiayaan....apa lagi, sebutkan saja semua yang tidak enak dalam kehidupan...sehingga menjadikan kehidupan ini tokh masih layak dijalani....ada yang bisa dilakukan di tengah-tengah semua ini. Ada sesuatu yang terjangkau, cukup sederhana, tidak membutuhkan biaya besar, namun efeknya dapat dirasakan saat melakukan, dan sesudah melakukan....bagai pil penyembuh di tengah perjalanan panjang di padang gurun, olah-raga yang menyegarkan dan menyemangati, meski olah raga ini isinya melakukan gerakan monoton dan diulang-ulang...membosankan memang, tapi tetap mengandung makna & nilai...

Menulis jurnal tentang kehidupan, juga tentang kehidupan batin...kehidupan alam batin, dunia batin, dunia pikiran juga yang tak terlepas dari dunia batin, dunia pikiran dan perasaan...bagaimana pikiran dan perasaan saling berinteraksi...setiap pikiran pasti disertai oleh muatan perasaan tertentu...apa itu...bagaimana pikiran itu mempengaruhi perasaan, apa pengaruh pikiran dengan perasaan itu mempengaruhi diri saya,....suatu perasaan...kalau diverbalisasi apa bunyinya...bagaimana perasaan ini menyuarakan diri dalam bentuk verbal (pikiran juga...)....ini adalah penjelajahan batin yang layak dilakukan, menuju kesembuhan dan pengenalan diri....juga untuk semakin menguatkan diri....kuncinya adalah ketekunan & kesediaan untuk mulai melakukan (mengambil) langkah pertama yang berat dan tidak enak...namun tetap patut dilakukan dan mengandung nilainya sendiri...inilah penggenapan takdirmu dan penggilanmu dalam kehidupan, sebagai seorang manusia yang memaknai hidupnya lewat menulis...bagaimana pun ia mengakhiri kehidupannya kelak....masih tanda tanya...untuk sekarang...lakukan saja...mulailah menulis...



Akun FB: Bonifasius Sindyarta
Memberi jasa terjemahan “Inggris – Indonesia & Indonesia – Inggris” yang bermutu dengan harga terjangkau, untuk buku (psikolog populer, motivasi, pengembangan diri, novel, dll), berbagai artikel ilmiah & non ilmiah.
Anda dapat menghubungi saya lewat email di: bsindyarta@yahoo.com

Komentar