Sehubungan dengan
kegiatan menulis, mungkin kamu pernah punya gambaran ini: seorang penulis yang
menderita. Kamu membayangkan seorang penulis yang hidupnya sulit. Seorang
penulis yang mencari sesuap nasi dari karya-karya tulisnya. Ia hidup di sebuah
kamar kost dengan tarif sewa bulanan yang murah dan fasilitas yang pas-pasan.
Seorang penulis yang sakit hati, dan menulis dari perasaan bahwa hak-haknya
tertindas. Ia melihat banyak ketidakadilan dalam masyarakat. Ia melihat banyak
kejadian dan hal-hal menyedihkan di lingkungannya, di masyarakat. Ia melihat
banyak kejahatan yang dilakukan oleh pemerintah. Ia banyak melihat penganiayaan
dan perlakuan semena-mena dilakukan oleh seseorang terhadap orang yang lebih
lemah.
Mungkin
menuliskan hal-hal seperti ini, menulis dari rasa sakit hati, memang memberi
kepuasan tersendiri. Namun kamu juga bisa menulis dari rasa senang. Melakukan
dan menjadikan kegiatan menulis sebagai sumber kebahagiaan dan kegembiraan.
Kamu menulis dari hatimu karena kamu bahagia menjalani kehidupan di dunia ini.
Kamu menulis karena kamu mencintai kehidupan.
Sebenarnya
kegiatan menulis (jurnal) dapat dijadikan sarana untuk memberkati kehidupan,
dan menjadikan dunia ini menjadi tempat yang lebih indah dan nyaman dihuni.
Memang juga ada kemungkinan menulis tentang sisi gelap kehidupan. Menulis
tentang kekhawatiran dan ketakutanmu tentang masa depan. Namun juga tidak ada
salahnya, kamu menulis dari penghayatan dirimu yang positif dalam menjalani
kehidupan di dunia. Penghayatan positif yang tidak mudah dirusak, kalau
pengharapan-pengharapanmu tidak terpenuhi.
Banyak potensi
yang diberikan oleh kehidupan untuk membuatmu merasa bahagia. Meskipun
seandainya saja kamu sedang menjalani sebuah hari yang berat dan sulit, akan
selalu ada hal-hal kecil yang dapat menjadi penggembira dan periang hati.
Jika sekarang ini
mungkin suasana hatimu sedang suram, kamu dapat mencoba untuk berjalan-jalan di
area sekitar tempat tinggalmu. Kamu akan menemukan hal-hal kecil yang akan
membuat suasana hatimu lebih baik dan riang. Kegiatan berjalan-jalan akan
memicu aliran endorphin dalam otak, sehingga menimbulkan rasa senang. Kamu akan
melihat hal-hal kecil, seperti anak kecil yang sedang berlari riang. Orangtua
yang dituntun berjalan atau duduk di kursi roda dan didorong oleh perawat,
bersama anjing kesayangan. Ini semua membangkitkan rasa senang dan mengubah
Kegiatan menulis
juga dapat menimbulkan rasa senang. Entah mengapa, kegiatan menulis mengubah
susunan elemen kimiawi dalam jiwamu, sehingga akan membangkitkan rasa senang.
Kegiatan menulis dapat memulihkan keseimbangan, mengembalikan perasaan punya
arah dan tujuan, di sebuah hari yang tadinya terasa hampa. Suasana hati yang
buruk dapat pelan-pelan berubah saat kamu mulai menulis. Saat-saat indah dapat
muncul dan terkenang kembali.
Kegiatan menulis
(jurnal) dapat dianalogikan dengan merangkai untaian manik-manik. Kamu
berkreasi dan merangkai untaian manik-manik dengan butiran-butiran manik-manik
yang beraneka-ragam, dengan kembinasi pribadi. Sama juga dengan menulis
(jurnal), kamu merangkai dan memilih kata demi kata, sehingga akhirnya
menghasilkan sebuah paragraf yang indah dan terpoles dengan baik. Kegiatan
menulis dapat menjadi sarana untuk merangkai kebahagiaan. Kamu menemukan
kebahagiaanmu lewat kegiatan menulis.
Latihan:
Selama ini kamu mungkin mengira bahwa kegiatan
menulis hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang senang menyendiri dan
memendam sakit hati. Orang-orang kesepian, menderita, merana dan tersiksa.
Penderitaan yang berlebihan dan depresi berat dapat membuat orang enggan
menulis. Bagi orang-orang seperti ini, kegiatan menulis akan dipandang sebagai
kegiatan tambahan yang membebani. Dalam konteks seperti ini, atau dalam situasi
seperti ini, kamu dapat menulis apa yang kamu rasa menyenangkan. Kamu menulis
hal-hal yang mengangkat semangatmu:
Carilah tempat yang tenang dan pasanglah musik
yang lembut. Kemudian tulislah sepuluh hal yang paling menyenangkan dirimu,
untuk ditulis. Misalnya:
1.
Mengelus
dan membelai Boxy, anjing peliharaanmu.
2.
Memandangi
langit dan berkhayal tentang bentuk-bentuk awan.
3.
Makan
sendirian di sebuah café yang tenang.
4.
Berjalan
dan pergi sendirian ke tebing di Bali dan memandang ombak & laut di
kejauhan.
5.
Makan
di sebuah restoran di tepi pantai yang tenang dan sepi.
Menulis
apa yang membuatmu senang dapat membuatmu mengalami kebahagiaan. Kegembiraan
dan kebahagiaan bukan hanya masalah suasana hati, namun juga adalah masalah
pilihan. Kamu dapat menentukan pilihan untuk merasa senang, gembira, dan
bahagia. Menulis dengan tema-tema yang membuat kamu senang ini adalah obat
ampuh untuk menangkal depresi. Menulis tentang tema-tema yang membuatmu senang
dapat membuat langit terasa lebih cerah.
Akun FB: Bonifasius Sindyarta
Memberi jasa terjemahan “Inggris – Indonesia &
Indonesia – Inggris” yang bermutu dengan harga terjangkau, untuk buku (psikolog
populer, motivasi, pengembangan diri, novel, dll), berbagai artikel ilmiah
& non ilmiah.
Anda dapat menghubungi saya lewat email di: bsindyarta@yahoo.com
Komentar