Menulis erat
kaitannya dengan tempat di mana menulis ini dilakukan. Tempat untuk menulis
sebaiknya diberi hiasan poster-poster motivasi & kata-kata mutiara, untuk
mendukung dan menyemangati kegiatan menulis. Poster-poster motivasi ini mungkin
mengingatkan kamu bahwa orang sebaiknya menekuni apa yang menjadi bidang
kegemaran dan sesuai bakatnya, jika ia ingin sukses. Selain itu ia juga harus
bersedia untuk memikul rasa sakit dan berkorban untuk merintis kesuksesannya.
Biar bagaimana, ada sisi cerah dalam perjalanan usaha memajukan diri ini.
Ruangan
tempatmu menulis punya arti khusus untukmu. Ini adalah ruangan tempat kamu
mencipta dan berkreasi. Sehubungan dengan tempat menulis, hal yang menjadi
kunci adalah, kemampuan untuk membuat catatan (taking a note). Sebenarnya kunci
ini adalah cara lain untuk menyatakan bahwa “lokasi itu penting.” Misalnya
tulislah seperti ini: “saya sedang menulis ini di kamar tidur saya, dengan
jendela di sisi sebelah kiri saya. Dari jendela ini, saya dapat melihat langit
luar yang mendung kelabu, suram. Juga ada beberapa pepohonan yang
diam
berdiri tak bergerak, dengan dedaunannya yang tak terlalu hijau cerah, juga
diam
tak melambai karena saat itu tidak ada angin. Agaknya hari mau hujan, namun
saat
itu udara sepertinya berhenti bergerak, seolah tak mau bermain dengan awan
kelabu
yang berarak bergerak perlahan di kejauhan.” Dengan menuliskan semacam ini,
maka kamu
membentuk jalinan asosiasi yang kuat dengan para pembaca. Kamu berusaha
mengajak mereka masuk ke dalam duniamu lewat asosiasi ini. Lewat asosiasi, akan
terbina jalinan interaksi antara pembaca dan penulis yang kuat dan kaya. Dengan
menyampaikan deskripsi tentang tempatmu menulis, maka ini akan memberi kesan
pada para pembaca tentang dirimu yang menulis. Bagaimana caramu memandang dunia
dan kehidupan. Nilai-nilai apa saja yang membentuk persepsimu. Ini semua ikut
mempengaruhi suasana hati pembaca saat mereka membaca tulisanmu.
Bersedialah untuk
menuliskan rincian tentang tempatmu berkarya. Ini semua akan menguatkan koneksi
antara bahan tulisanmu dan pembaca. Ini juga menguatkan koneksi antara dirimu
dan bahan yang kamu tulis. Lewat cara ini, kamu dapat dikatakan mengklaim bahwa
ini adalah karyamu, teritorimu, dan milikmu. Lewat melakukannya, kamu membina
sentuhan dengan bagian dirimu yang lebih dalam, dan dengan sendirinya juga
membina sentuhan lebih mendalam dengan orang-orang yang membaca karyamu.
Seorang psikolog
kenamaan bernama Carl Jung, yang banyak mendalami tentang ilmu astrologi
mengatakan bahwa, kita semua dilahirkan di suatu masa dan tempat tertentu bukan
secara acak dan kebetulan. Ini semua adalah bagian penting dalam karya
penciptaan. Dalam alasan kehadiran kita di dunia, dan apa yang menjadi
panggilan kita. Maka, dalam artian ini, tempat kelahiran dan tempatmu berkarya
menulis juga ikut mewarnai karyamu.
Latihan :
Menulis
menempatkanmu pada duniamu. Kamu menyatakan di mana posisimu saat ini,
dan
bagaimana perasaanmu. Saat kamu menulis tentang tempat-tempat di mana kamu
pernah
berada di sana, maka perasaan atau lebih tepatnya kenangan akan perasaan
dan
nuansa yang pernah kamu alami, akan muncul kembali.
Latihan
ini mengajakmu menulis di luar rumah. Luangkan waktu menulis selama satu
jam.
Pergilah ke café atau ke perpustakaan, atau ke restoran yang tidak terlalu
padat.
Kemudian
mulailah menulis. Buatlah daftar tentang tempat-tempat yang terasa
berkesan
bagimu. Setelah kamu membuat daftar tentang tempat-tempat ini, pilihlah satu
yang
hendak kamu jabarkan. Luangkan waktu setengah jam dari waktu satu jam yang
telah
kamu luangkan, dan tulislah tentang realita dari tempat ini, tentang dirimu
yang
dulu, yang
usianya lebih muda, ketika berada di tempat ini.
Akun FB: Bonifasius Sindyarta
Memberi jasa terjemahan “Inggris – Indonesia &
Indonesia – Inggris” yang bermutu dengan harga terjangkau, untuk buku (psikolog
populer, motivasi, pengembangan diri, novel, dll), berbagai artikel ilmiah
& non ilmiah.
Anda dapat menghubungi saya lewat email di: bsindyarta@yahoo.com
Komentar