Mengampuni untuk Move On



 Anda dapat berdamai dengan masa lalu yang kelam dan penuh dengan kepahitan lewat mengampuni. Apakah Anda dihantui oleh suatu peristiwa atau perkara konflik dengan orang lain di masa lalu, atau suatu periode kekelaman dalam hidup Anda? Apakah Anda pernah mengambil keputusan yang masih Anda sesali sampai sekarang? Mengampuni orang yang pernah menyakiti Anda atau suatu kejadian yang menyakitkan bukan artinya membenarkan perbuatan orang itu pada Anda. Namun ini lebih berarti memberi ijin pada diri Anda sendiri untuk move-on dan melanjutkan hidup Anda. Sudah tiba saatnya Anda bangkit dan move-on, mengaktualisasikan potensi Anda demi kebaikan dan keuntungan orang lain, dan dengan itu meningkatkan dan memperbaiki kehidupan orang lain, juga memberi kontribusi pada kehidupan mereka. Dengan ini, Anda akan memperoleh berkah rohani (spiritual) dan menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih baik untuk dihuni.

Dengan memaafkan orang yang telah melakukan kejahatan dan mungkin memperlakukan Anda dengan tidak pantas, Anda sebenarnya juga membantu dia untuk menjadi orang yang lebih baik. Anda “mengijinkan” dia untuk menjadi pribadi yang sebaik-baiknya yang bisa ia raih dalam masa hidupnya, khususnya dalam kasus dengan diri Anda.

Penting sekali untuk move-on, karena waktu kehidupan Anda di dunia ini terbatas, usia Anda terbatas, kemampuan pikiran Anda juga terbatas. Jangan menyia-nyiakan kemampuan & potensi otak Anda untuk memikirk-mikirkan, mengulang-ulang, dan mencari-cari, menyusun-nyusun, merangkai-rangkai penafsiran terhadap sikap & kejadian yang membuat Anda marah & terluka. Relakan itu, lepaskan itu, dan maafkan. Just Let Go & Let God… Dengan ini jalan Anda untuk menjadi pribadi yang sebaik-baiknya yang dapat Anda raih akan semakin terbentang lebar. Jangan menyia-nyiakan waktu, pikiran, potensi dan tenaga Anda untuk “get stuck” dan tidak “move on,” karena ini pasti akan Anda sesali kelak. Waktu terus berjalan dan usia Anda semakin bertambah. So…move-on…
Berikut ini ada beberapa kiat yang dapat memudahkan Anda untuk move-on:
-           
Memaafkan adalah suatu pilihan. Pilihlah untuk memaafkan orang dan situasi yang menyakitkan. Kalau Anda memang ada di pihak yang benar (Anda perlu jujur dengan diri sendiri tentang hal ini, dalam menganalisa dan memeriksa situasi, sikap dan perlakuan orang lain), maka Tuhan akan membalas kebaikan dan kemurahan hati Anda karena telah bersedia memaafkan.
-          Jangan memberikan hak, kuasa & kendali hidup Anda pada orang-orang yang telah melakukan kesalahan & pelanggaran. Setiap orang diberi takaran hidup yang sama, jangan memberikan kendali ini pada orang lain. Anda berhak sepenuhnya atas kehidupan Anda beserta semua apa yang sepantasnya Anda terima & nikmati, termasuk kebaikan Tuhan & kebahagiaan.
-          
 Jangan terus-menerus berkutat dalam perasaan negatif. Kalau Anda terus saja “get stuck” & terkungkung dalam perasaan-perasaan negatif ini, Anda sulit move-on dan sebenarnya Anda justru lebih dirugikan daripada orang yang telah menyalahi dan melukai Anda. Mereka mungkin malah sudah lupa, atau parahnya lagi, mereka mungkin lebih sanggup move-on dibanding Anda selama ini, sehingga pekerjaan & karir mereka juga lebih maju. Anda juga ingin maju kan, dan tidak ingin potensi Anda terbengkalai, maka jangan membiarkan diri sendiri berkutat dalam analisa berkepanjangan, namun gunakan potensi Anda untuk hal yang bermanfaat untuk orang lain dan dunia.
-          
 Anda memang tidak bisa mengubah atau membatalkan semua yang telah terjadi dalam hidup Anda, namun Anda dapat belajar dan “memberi makna & penafsiran baru” pada kejadian itu, termasuk sikap & perlakuan orang. Ingat bahwa tak seorang pun punya penilaian yang cukup obyektif sehingga ia atau mereka berhak menghina Anda dan meremehkan Anda. Jangan menjadikan penghinaan dan penilaian mereka itu untuk menentukan nilai diri Anda yang sesungguhnya, dan menentukan pandangan Anda tentang siapa diri Anda. Ini sangat penting karena pengaruhnya besar pada diri Anda untuk “move on.” – Apa persisnya yang mereka katakan, yang telah sangat melukai perasaan Anda? Saat mereka mengatakan itu, penafsiran apa yang Anda tarik dari pernyataan itu, kalau mereka mengatakan itu, lantas ini artinya Anda apa, dalam hubungannya dengan mereka (in relation with them – di mana posisi mereka dan di mana posisi Anda, dan kaitan atau pertalian apa yang dapat ditarik dari keduanya?). Dalam kasus ini, apakah pernyataan ini lantas menentukan nilai diri Anda dan siapa Anda, dan sudah pasti akan terjadi seperti yang mereka katakan itu? Nilai diri Anda yang paling hakiki, tertanam dalam Diri Sejati Anda yang Ilahi & tenang, tak terjamah & tak terusik oleh penilaian mereka.
 
Sharing-kan pengalaman Anda dengan orang lain, bila perlu adakan acara kumpul bersama antar beberapa orang teman, agar Anda dapat men-sharing-kan pengalaman Anda, dan juga mendengar sharing dari teman-teman Anda untuk belajar dari mereka. Atau bisa juga, tuliskan pengalaman Anda beserta semua penafsiran dan perasaan-perasaan yang Anda alami, di sebuah note book atau di laptop. Kuncinya adalah tetap untuk menyalurkan perasaan-perasaan Anda dan membuat Anda lebih mudah untuk memaafkan. Pengalaman Anda, dan pelajaran yang Anda petik dari situ bisa menjadi inspirasi untuk orang lain, dan membuat mereka belajar lebih menghargai kehidupan. Penderitaan dapat membawa pertumbuhan dan menjadikan Anda pribadi yang lebih baik. Orang dapat menderita dan mengalami pertumbuhan pada saat yang berbarengan, dan Move On…sambil terus menyembuhkan diri.

Komentar