5 Mitos yang Membuat Anda Sulit Memaafkan


Ini sudah penghujung tahun 2015. Apakah Anda masih kerap ingat pada situasi, kejadian, atau orang-orang yang membuat Anda sakit hati, melukai perasaan Anda, dan oleh karena itu Anda merasa sulit memaafkan?

Memaafkan itu sangat penting bagi pertumbuhan spiritual Anda, namun banyak orang tidak mengerti tentang hal ini. Kerap, apa yang menghalangi seseorang untuk memaafkan adalah kesalahan persepsi tentang memaafkan itu sendiri dan apa arti dari memaafkan. Berikut ini adalah mitos-mitos keliru yang biasanya dianut oleh orang-orang yang kurang bisa memaafkan.

Mitos 1: Memaafkan artinya saya membiarkan si pelanggar bertindak seenaknya
Dalam perspektif karma, tindakan memaafkan atau mengampuni akan membebaskan Anda: pihak lain yang melukai dan melakukan pelanggaran pada Anda masih harus memaafkan diri mereka sendiri, agar mereka tidak perlu hidup dalam “hutang karma” untuk tindakan dan perbuatan yang mereka lakukan.
Mungkin Anda memang tidak akan pernah melihat hukum karma bekerja dalam masa kehidupan Anda, namun jika Anda memaafkan orang, kejadian dan situasi, maka ini tidak terlalu menjadi persoalan lagi bagi Anda. Apa yang Anda lakukan lewat tindakan memaafkan sebenarnya adalah membebaskan diri Anda sendiri.

Mitos 2: Memaafkan artinya saya membenarkan perbuatan si pelanggar
Memaafkan bukan artinya membenarkan perbuatan si pelanggar, namun ini hanya berarti melepaskan energi yang tertahan dalam diri Anda, sehingga ini membuat Anda merasa lebih ringan. Saat Anda masih menahan energi ini, Anda cenderung menarik orang-orang dan situasi-situasi serupa dengan orang dan situasi awal yang Anda rasa telah melanggar dan melukai Anda. Memaafkan adalah cara untuk melepaskan diri dari pola terus berulang di mana Anda macet di situ.

Mitos 3: Memaafkan artinya saya harus membiarkan si pelanggar untuk masuk kembali ke dalam hidup saya
Memaafkan adalah suatu pertanda kekuatan dan bukan kelemahan: dibutuhkan banyak keberanian dan kekuatan batin agar Anda dapat memaafkan orang lain – khususnya saat Anda terjebak dalam pola berulang seperti disebutkan di atas. Setiap kali Anda memaafkan, kapasitas Anda untuk mengasihi pun bertambah, demikian pula dengan level energy kesadaran dan ketenangan batin.

Memang bisa terjadi apa yang telah dilakukan beberapa orang dalam hidup Anda rasanya mustahil untuk dimaafkan. Melepaskan diri Anda dari energi derita akibat trauma yang telah mereka sebabkan bukan artinya Anda lantas membiarkan mereka untuk melakukan hal yang sama. Namun, ini artinya Anda memilih untuk mengisi relung hati Anda bekas trauma tersebut dengan kasih baru yang segar.
Saat Anda memaafkan, maka akan terjadi pelepasan energi yang cukup besar, yang selama ini mungkin membebani Anda. Sekarang, Anda pun sadar tentang betapa besar ruang baru yang tersedia. Ada kemungkinan ada perasaan sedih juga karena telah melepaskan sesuatu yang tadinya adalah pengikat antara Anda dan orang yang Anda maafkan itu.

Jika Anda telah memaafkan seseorang dan merasa ingin membina kontak lagi dengannya sesudah itu, atau ternyata ia mengontak Anda, maka pahami saja bahwa ini adalah bagian yang normal dalam proses memaafkan. Anda tidak perlu menuruti dorongan untuk menelepon mereka, dan setelah satu atau dua hari, Anda akan merasa bahwa dorongan ini hilang.

Namun kalau dorongan ini masih ada, Anda mungkin ini bicara dengan orang itu, dan memang terbuka kemungkinan besar bahwa akan terjadi mujizat dalam tindakan memaafkan yang sifatnya sepihak. Kalau fakta untuk berbicara dengan orang itu membuat Anda takut, Anda dapat meminta bantuan orang untuk menguatkan Anda atau mewakili Anda untuk bicara dengan orang itu. Hanya karena sesuatu itu menakutkan bukan lantas artinya Anda harus melakukan itu sendirian.

Mitos 4: Saya ingin dekat lagi dengan orang itu
Lebih jauh lagi, saat Anda semakin menekuni dan semakin dalam memaafkan, Anda akan menyadari bahwa tindakan memaafkan tidak saja melepaskan keterikatan Anda dengan suatu masalah, namun tindakan ini juga melepaskan keterikatan Anda dengan orang yang menyakiti dan melakukan pelanggaran pada Anda.

Saat Anda dengan tindakan memaafkan ini melepaskan keterikatan yang disebutkan di atas, maka kebutuhan Anda pada orang tersebut agar dekat dengan Anda akan lenyap dengan sendirinya. Ini tidak terlalu menjadi soal lagi bagi Anda, yang tadinya menganut pandangan bahwa jika Anda memaafkan seseorang, maka ini artinya Anda ingin atau mengijinkan orang itu dekat pada Anda. Anda lebih mudah untuk melepaskan orang-orang tertentu dalam hidup Anda, karena saat Anda memaafkan mereka, Anda pun sadar bahwa selama ini relasi yang terjadi antara Anda dan mereka adalah suatu ikatan karena kurang adanya memaafkan.

Mitos 5: Saya tidak ingat lagi perbuatan mereka dan mereka akan mengulangi perbuatannya
Mungkin dalam hal ini pernyataan “just forgive & forget” – maafkan & lupakan saja, tidak bisa berlaku. Saat Anda sungguh-sungguh memaafkan, maka energi yang membuat Anda terikat secara emosional dengan ingatan dan pengalaman menyakitkan akan lenyap dengan sendirinya. Ingatan ini tidak akan menjadi pusat pikiran dan kesadaran Anda, sehingga Anda dapat lebih fokus pada pekerjaan dan melanjutkan kehidupan Anda, membangun masa depan yang lebih baik [move on].
Saat Anda telah memaafkan, Anda tidak lagi terus-terusan ingat pada masalah itu, namun Anda tidak lupa tentang masalah itu, khususnya saat Anda menghadapi situasi serupa yang menimbulkan rasa sakit serupa.

Tak seorang pun bisa membuat Anda melupakan ingatan tentang kejadian-kejadian itu, dan tindakan memaafkan pun tidak akan membuat Anda lupa. Namun Anda bisa menoleh kembali ke belakang melihat ingatan itu, tanpa rasa takut, marah, bersalah, shock, sakit, gelisah, rentan, dan perasaan malu atau terhina yang selama ini mengganggu Anda. Jika Anda memang sudah benar-benar memaafkan, maka Anda dapat mengingatnya kembali dan merasa senang dan damai, bahkan suatu hari nanti Anda mungkin bisa berterima-kasih pada orang [jiwa] yang sebenarnya telah memberi pelajaran hidup pada Anda.

Diolah & dialihbahasakan dari: “The 5 Myths That Hold You Back From Forgiveness” by Chemory Gunko,
oleh: Boni Sindyarta, Psi
Sumber: http://www.lifecoachestoolbox.com

Jika Anda membutuhkan jasa terjemahan & konsultasi psikologi berkualitas dengan harga terjangkau, silahkan menghubungi saya di: [bsindyarta@yahoo.com] untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Komentar